Fabio Quartararo Bisa Manfaatkan Alex Marquez untuk Jegal Marc Marquez

Legenda MotoGP sekaligus tiga kali juara dunia, Wayne Rainey, meyakini bahwa 2020 bisa menjadi musim pembuktian Fabio Quartararo sebagai ancaman baru bagi Marc Marquez. Hal ini ia sampaikan via Motorsport Total.

Pada 2019, Quartararo menggebrak dengan enam pole dan tujuh podium, serta gelar debutan dan rider independen terbaik. Ia juga duduk di peringkat kelima pada klasemen akhir, padahal Yamaha miliknya bukanlah spek pabrikan.

Yang lebih mengejutkan, ia juga beberapa kali mampu memimpin balapan, termasuk di Misano dan Thailand, saat ia bertarung sengit dengan Marquez sampai lap terakhir meski harus melintasi garis finis di posisi kedua.

Dalam kedua balapan itu, Marquez harus menunggu sampai momen terakhir untuk menyalip Quartararo, taktik yang diyakini Rainey cerdas karena rider Repsol Honda tersebut tahu benar bahwa Quartararo tampil sangat kuat.

"Marc cukup cerdas mencari cara paling mudah untuk mengalahkan Fabio. Marc tahu benar bahwa Fabio makin kuat. Fabio takkan jadi rival yang mudah pada musim-musim mendatang," ujar pria asal Amerika Serikat ini.

Di lain sisi, Rainey menyebut 2020 akan jadi momen baik bagi Quartararo, karena ia yakin kehadiran Alex Marquez sebagai tandem Marquez di Repsol Honda akan menjadi distraksi. Rainey meyakini konsentrasi Marquez akan pecah karena ingin membantu adiknya tampil baik.

"Fabio akan menantang Marc. Marc kini punya distraksi dari adiknya di timnya yang sama. Ini bakal menguntungkan Fabio. Selama fisik Fabio bugar, ia pasti bakal meraih banyak kemenangan, apalagi ia saat ini bertarung dengan sangat baik," tutup Rainey.

Quartararo dan Marquez akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Sepang, Malaysia, 7-9 Februari nanti.Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Kemenangan Bakal Bikin Beban Fabio Quartararo Bertambah

Legenda MotoGP sekaligus tiga kali juara dunia, Wayne Rainey, mengaku kagum melihat performa Fabio Quartararo dalam musim debutnya pada 2019. Kepada Motorsport Total, Rainey juga meyakini bahwa karakter El Diablo yang santai juga membawa angin segar.

Musim lalu, Quartararo menggebrak lewat enam pole dan tujuh podium, dua kali sengit berebut kemenangan dengan Marc Marquez, menyabet gelar debutan dan rider independen terbaik, serta duduk di peringkat kelima. Padahal, motornya bukanlah Yamaha spek pabrikan.

Pada 2020, ia pun akan mendapatkan YZR-M1 spek pabrikan, setara dengan tiga rider lainnya. Ekspektasi baik dari dirinya sendiri maupun orang lain jelas akan naik, menanti-nanti datangnya kemenangan perdana. Rainey pun yakin semua ini akan mengubah hidup Quartararo.

"Saya tak tahu banyak soal Fabio sebelum ia naik Yamaha. Gaya balapnya sangat agresif, tapi ia juga bekerja dengan tepat. Ia punya gaya baru, dengan corner speed dan kemiringan tinggi. Ia terlihat sangat alami. Rider macam ini memanfaatkan elektronik dengan cara terbaik," ujarnya.

Meski begitu, Rainey menyatakan bahwa beban dan tekanan yang dipikul Quartararo saat ini belumlah berat karena ia belum meraih kemenangan. Usai meraih kemenangan pertamanya nanti, banyak pihak nantinya takkan 'memaafkan' jika ia sekadar finis kedua.

"Yang menarik, Fabio belum menang. Sekalinya menang, ia bakal dapat tekanan baru. Sejauh ini Fabio sangat bersenang-senang. Ia meraih podium dan hidup santai di paddock. Tapi sekalinya menang, ia akan dapat tekanan jika finis kedua atau ketiga," pungkas Rainey.

Quartararo akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Sepang, Malaysia, 7-9 Februari nanti. Uji coba itu akan jadi momen pertama ia menjajal M1 2020, karena ia sekadar mengendarai M1 2019 di uji coba pascamusim Valencia dan Jerez pada November lalu. Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Marc Marquez Tegas Ogah Ikut Reli Dakar Pakai Motor

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menegaskan dirinya takkan mau turun di Reli Dakar di kategori motor, meski ia merupakan enam kali juara dunia MotoGP. Hal ini ia sampaikan kepada Motorsport.com menjelang gelaran Reli Dakar 2020 pada 5-17 Januari.

Reli Dakar ke-42 digelar di Arab Saudi, di mana rutenya dimulai di Jeddah dan berakhir di Qiddiya, terdiri dari 12 stage. Seperti biasa, ada lima kategori yang digulirkan, yakni motor, quad, mobil, UTV, dan truk. Eks pebalap Formula 1, Fernando Alonso, jadi sorotan karena akan turun di kategori mobil bersama Toyota.

Marquez memang dikenal sebagai fans Reli Dakar, dan sempat tertarik untuk turun di ajang tersebut berkat tantangannya yang besar. Meski begitu, ia yakin Reli Dakar bukanlah kejuaraan yang patut diremehkan, para pebalap yang turun harus punya banyak pengalaman.

"Orang-orang terdekat saya sudah membicarakannya. Saya rasa Dakar bakal membuat saya kesulitan. Saya harus realistis, dan rider-rider yang ada di sana punya banyak pengalaman. Mereka sangat cepat dan itu bukan sirkuit tertutup. Anda harus baca buku panduan," tuturnya.

Rider Spanyol ini mengakui turun di Reli Dakar bakal sulit ditolak, namun ia menegaskan bahwa dirinya takkan mau turun dalam kategori motor. Rider berusia 26 tahun ini memang sempat menyatakan ingin turun di kategori mobil, menjadikan sang adik, Alex Marquez, sebagai co-driver.

"Tentu saya ingin coba semuanya, dan saya sudah coba F1. Saya juga hobi naik motor dirt track. Ini adalah hal-hal yang sulit ditolak, tapi saya takkan pernah berkompetisi dengan motor di Dakar. Sama halnya dengan saat saya menjajal F1, saya tak mungkin bisa melintasi tikungan pertama di Monako," ungkapnya.

Marquez pun menyatakan bahwa medan Reli Dakar yang sulit juga membuatnya berpikir ulang soal kondisi fisiknya demi menghindari cedera. Meski begitu, ia yakin cedera adalah risiko yang harus ditanggung oleh pebalap mana pun.

"Jika saya takut cedera, saya tak mungkin jadi pebalap. Jika Anda pebalap motor, Anda tahu benar ada peluang cedera dan kecelakaan, terutama saat Anda tak mengiranya," ujar delapan kali juara dunia ini.

"Jika Anda ingin jadi juara, Anda harus mau melakukan segalanya. Jika Anda harus jatuh 20 kali setahun demi menemukan limit performa, Anda tetap harus melakukannya. Saya tentu ingin lebih jarang jatuh, tapi ini sudah konsekuensi olahraga ini," pungkasnya.
Share:

Valentino Rossi Harus Paham Dirinya Masih Garang

Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi, meyakini sang anak masih mampu kompetitif, mendukungnya melanjutkan karier di MotoGP pada 2021. Hal ini disampaikan Graziano via Radio Sportiva, sebagai tanggapan untuk pernyataan Rossi di La Gazzetta dello Sport.

Lewat media asal Italia itu, Rossi menyatakan ayah dan ibunya ingin ia tak pensiun. The Doctor mengaku senang dapat dukungan kedua orang tuanya, namun meyakini dirinya harus bersikap realistis. Ia mengaku ogah lanjut jika tak bisa kompetitif sepanjang 2020.

Rossi memang belum juga juara dunia sejak 2009, dan belum menang lagi sejak MotoGP Belanda 2017 lalu. Banyak pihak, termasuk Graziano, meyakini bahwa puasa kemenangan yang dialami Rossi ini hanyalah akibat masalah teknis yang melanda Yamaha.

"Ia akan ambil keputusan yang tepat, tapi saya yakin ia belum siap pensiun. Ia masih cepat di trek, masih punya peluang menang 85-90%. Saya harap ia bisa paham bahwa ia masih kompetitif, tapi jelas keputusan ada di tangannya," ujar Graziano seperti yang dikutip Tutto Motori.

Graziano juga meyakini Yamaha akan melakukan segala cara demi membuat YZR-M1 kembali ke masa jayanya, hingga sang anak juga bisa lebih mudah tampil kompetitif dan memperebutkan kemenangan.

"Yamaha pasti akan menjamin ia bakal kompetitif. Vale coba mengganti crew chief-nya demi mendapatkan hal baru, bahkan dari dalam dirinya sendiri. Ia akan coba memahami apakah hal baru akan cukup untuk memotivasinya melanjutkan karier," ungkapnya.

Graziano juga menyatakan bahwa dukungannya kepada Rossi ini juga didukung faktor bahwa Yamaha tengah meminta Jorge Lorenzo untuk menjadi test rider mereka.

"Takkan ada yang aneh juga Jorge jadi test rider Yamaha. Jorge rider yang kuat dan ia bisa membawa motor mereka ke level yang tinggi," pungkas eks rider GP500 ini.

Rossi akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada 7-9 Februari mendatang.Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Masih di Masalah yang Sama, Solskjaer Kembali Serang Van Persie

Ole Gunnar Solskjaer nampaknya belum puas menyinggung mantan pemain Manchester United, Robin van Persie. Pelatih the Red Devils tersebut masih menyenggol kritikan Van Persie usai laga kontra Wolverhampton.

Beberapa hari yang lalu, Van Persie sempat melontarkan kritikan menohok ke Solskjaer. Ia berkata bahwa pria asal Norwegia tersebut terlalu baik dan seharusnya mampu mengeluarkan amarahnya.

Itu adalah kritikan pertamanya. Yang kedua, ia menyoroti sikap Van Persie selepas pertandingan kontra Arsenal dalam ajang Premier League belum lama ini.

Solskjaer tertangkap kamera sedang tersenyum sementara Manchester United baru saja merasakan kekalahan 0-2 atas Arsenal yang sedang pesakitan. Dan Van Persie mengaku tak suka dengan gestur tubuh Solskjaer itu.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Solskjaer kemudian memberikan serangan balasan beberapa waktu setelahnya. Bahkan ia menyinggung pemikiran Van Persie yang menurutnya sudah kuno.

Dan sepertinya, Solskjaer belum benar-benar puas. Setelah menghadapi Wolverhampton dalam ajang FA Cup, di mana laga tersebut berkesudahan dengan skor imbang 0-0, ia kembali melontarkan kritikan ke pria asal Belanda tersebut.

"Saya menyukai perilaku saya, kepribadian saya, dan nilai-nilai saya. Saya memegang teguh itu," ujar Van Persie kepada Viasport usai pertandingan.

"[Pendekatan ini] juga bekerja dengan sangat dekat dengan para pemain, dialognya berlangsung apik. Ada banyak orang yang tidak tahu bagaimana situasi di balik pintu ruang ganti," lanjutnya.

Pria berkebangsaan Norwegia itu sendiri mengaku kalau kritikan atas gaya kepelatihannya tidak membuatnya frustrasi. Sebab para pimpinan klub seperti Ed Glazer tahu bagaimana dia bekerja dari balik layar.

"Tidak," jawab Solskjaer saat ditanya soal kritikan. "Ed, Joel [Glazer] dan mereka yang bekerja sama dengan saya tahu bagaimana saya," tambahnya.

"Mereka yang mengenal saya tahu bagaimana saya saat berada jauh dari kamera," tutupnya.

Setelah ini, Solskjaer akan kembali memimpin anak asuhnya untuk bertanding melawan Manchester City di ajang Carabao Cup. Laga leg pertama babak semi-final itu bakalan digelar di Old Trafford pada hari Rabu (8/1/2020) mendatang.Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Barcelona Gagal Menang Karena Tak Bisa Bunuh Pertandingan

Barcelona gagal memetik tiga poin saat berkunjung ke markas Espanyol pada lanjutan La Liga, Minggu (5/1) dini hari WIB. Laga di Stadion RCDE itu berakhir dengan skor 2-2.

Barcelona sempat tertinggal lebih dulu dalam pertandingan tersebut. Tuan rumah berhasil mencetak gol melalui David Lopes pada menit ke-23.

Barca baru bisa membalikkan keadaan pada babak kedua. Luis Suarez menyamakan kedudukan pada menit ke-50 dan Arturo Vidal membuat mereka unggul sembilan menit berselang.

Namun, Barcelona harus bermain dengan 10 pemain pada menit 75. Frenkie De Jong diusir wasit setelah menerima kartu kuning kedua.

Kalah jumlah pemain, Barcelona gagal mempertahankan keunggulan. Espanyol bisa menyamakan kedudukan melalui Wu Lei pada menit ke-88.

Pelatih Barcelona Ernesto Valverde mengungkapkan jika pasukannya biasanya bisa keluar dari situasi sulit. Namun, mereka gagal melakukannya saat melawan Espanyol.

"Dalam banyak pertandingan, kami unggul lebih dulu dulu," kata Valverde dilansir Soccerway.

"Kami berhasil memimpin dalam empat pertandingan tandang, sedangkan di pertandingan lain kami berhasil bangkit dari ketinggalan.

"Kami memiliki kapasitas untuk bereaksi, tetapi kami tidak selalu bisa membunuh pertandingan. Kartu merah memengaruhi pertandingan."
Hasil imbang membuat Barcelona ditempel Real Madrid di puncak klasemen La Liga. Barcelona dan Real Madrid sama-sama mengumpulkan 40 poin, tetapi Blagrauna unggul produktivitas gol.

Sedangkan Espanyol masih berada di dasar klasemen La Liga. Mereka mengoleksi 11 poin dari 19 pertandingan.Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup




Share:

Varane Jebol Gawang Gerafe, Bukti Madrid Punya Banyak Cara untuk Cetak Gol

Raphael Varane menyumbang gol untuk Real Madrid saat menghadapi Getafe. Zinedine Zidane mengatakan bahwa hal itu menunjukkan Madrid punya banyak cara untuk mencetak gol.

Setelah menjalani libur akhir tahun selama dua pekan, Real Madrid kembali beraksi di ajang La Liga. Mereka harus berkunjung ke markas Getafe di pertandingan pekan ke-19 La Liga.

Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tim tamu. Tidak tanggung-tanggung, pasukan Los Blancos berhasil mengalahkan Getafe dengan skor 3-0.

Gol kemenangan Real Madrid lahir dari bunuh diri David Soria dan Raphael Varane di babak pertama. Sementara itu, satu gol sisanya dipersembahkan oleh Luka Modric.

Madrid belakangan ini kerap mendapat kritik karena kesulitan mencetak gol. Namun, setelah melihat Varane mencetak gol, Zidane menegaskan kalau mereka tidak hanya bergantung kepada para penyerang untuk menjebol gawang lawan.

“Kami harus bersabar dan terus bekerja keras. Harus tenang dalam hal gol," kata Zidane di situs resmi Real Madrid.

"Kadang-kadang bola tidak mau masuk gawang, tetapi hari ini gol terjadi, lagi pula Varane mencetak gol dan itu berarti kami memiliki banyak cara.

"Harus memanfaatkan semua itu dan ada rasa kepuasan tersendiri hari ini."

Kemenangan atas Getafe membuat Madrid menempel ketat Barcelona di puncak klasemen La Liga dengan 40 poin. Sementara Getafe tertahan di peringkat tujuh dengan raihan 30 poin.

Real Madrid akan kembali beraksi di tengah pekan depan di ajang Supercopa de Espana.

Mereka akan bermain di King Abdullah Sport City Stadium, Arab Saudi untuk menghadapi Valencia. Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup





Share:

Kiper Liverpool Sebut Jurgen Klopp Pelatih Terbaik di Dunia, Sepakat?

Penjaga gawang Liverpool, Adrian meyakini bahwa sang bos, Jurgen Klopp merupakan pelatih terbaik di dunia untuk saat ini.

Klopp tengah menjalani masa keemasannya bersama Liverpool. Sepanjang 2019 kemarin ia sukses mempersembahkan tiga gelar bagi The Reds, yakni Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Kini Liverpool berpeluang menyempurnakan masa keemasan mereka dengan meraih gelar Premier League. Klub Merseyside itu saat ini masih bertengger kokoh di puncak klasemen, unggul cukup jauh dari para pesaingnya.

Adrian yang baru bergabung sejak musim panas kemarin merasa langsung bisa mengerti mengapa Klopp layak disebut sebagai pelatih terbaik di dunia untuk saat ini.

Bagi Adrian, kunci kehebatan Klopp adalah mampu membuat skuad asuhannya percaya penuh terhadap metode kepelatihan serta filosofi bermain yang diusungnya.

"Dia [Klopp] adalah kapten kapalnya," ujar Adrian kepada Daily Mail.

"Para pemain berusaha dan berjuang bersama-sama dan dia mencoba memberikan kami solusi terhadap masalah yang ada dan membuat kami merasa bahwa tim lebih penting dibanding individual mana pun. Tak masalah siapa yang bermain atau tidak, semua pemain siap meraih kemenangan," sambungnya.

Lebih lanjut, Adrian juga menyebut bahwa saat ini merupakan momentum untuk meraih kesuksesan, berkat keberadaan sosok Klopp di kursi manajer.

"Saya bisa katakan bahwa dia [Klopp] adalah yang terbaik untuk saat ini. Semua orang berada di belakangnya, kami layaknya sebuah batu besar dan sulit untuk menghancurkannya. Fans, orang-orang di sekitar kami, semuanya adalah keluarga karena kami saling peduli satu sama lain," tutur Adrian.

"Tentu saja Pep Guardiola menjalani masa yang hebat di Barcelona, mereka memenangi segalanya, tapi sekarang saya rasa Liverpool memiliki momentum yang luar biasa. Kami harus bisa mempertahankannya tapi juga menikmati saat-saat yang sangat menyenangkan ini," tukasnya.Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Taklukkan Flamengo, Liverpool Juarai Piala Dunia Antarklub

Liverpool berhasil menjadi juara pada ajang Piala Dunia Antarklub 2019. Menghadapi Flamengo di Khalifa International Stadium, Minggu (21/12) dini hari WIB, Liverpool menang dengan skor 1-0.

Roberto Firmino menjadi pahlawan Liverpool dalam pertandingan tersebut. Ia mencetak gol kemenangan The Reds pada babak extra time.

Liverpool langsung mendapat peluang emas untuk mencetak gol pada awal pertandingan. Sayangnya, tendangan Roberto Firmino masih melambung tinggi.

Lima menit berselang giliran Alexander-Arnold yang mencoba peruntungannya. Namun, tendangan bek asal Inggris itu masih menyamping.

Flamengo bukan tanpa perlawanan. Namun, Sundulan Bruno Henrique dari umpan silang Rafinha pada menit ke-18 ternyata masih belum menemui sasaran.

Bruno Henrique kembali mengancam gawang Liverpool pada menit-24. Namun, usaha pemain Brasil itu masih bisa digagalkan Alisson.

Gabriel Barbosa melepas tembakan kaki kanan saat pertandingan memasuki menit ke-32. Sayangnya, arah bola masih meleset ke kiri.

Flamengo nyaris menjebol gawang Liverpool satu menit berselang. Namun, sundulannya masih belum bisa menjebol gawang Liverpool.

Tak ada gol yang tercipta pada babak pertama. Kedua tim memasuki kamar ganti dengan kedudukan sama kuat 0-0.

Memasuki babak kedua, Liverpool tampil menggebrak. Mereka mendapatkan peluang tetapi usaha yang dilancarkan Roberto Firmino dan Mohamed Salah belum membuahkan hasil.

Sementara itu, Flamengo mencoba membalas melalui Gabriel Barbosa pada menit ke-53. Namun, tembakan striker asal Brasil itu masih bisa diselamatkan kiper Liverpool.

Liverpool kembali mengancam lewat Andrew Robertson empat menit berselang. Namun, aksi yang dilancarkan pemain Skotlandia itu masih gagal.

Jordan Henderson nyaris saja menjebol gawang Flamengo pada menit ke-86. Tembakan gelandang Inggris itu masih bisa ditepis Diego Alves.

Memasuki injury time, Sadio Mane sempat dijatuhkan Rafinha di area penalti. Namun, wasit pada akhirnya tidak memberikan penalti setelah milhat tayangan ulang lewat VAR.

Tak ada gol yang tercipta hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan babak kedua usai. Akhirnya laga dilanjutkan melalui extra time.

Pada babak extra time, Liverpool akhirnya berhasil mencetak gol melalui Roberto Firminho. Gol ini menjadi gol semata wayang pada pertandingan ini dan menjadi juara Piala Dunia Antarklub.
Share:

Kala Manchester City Kehilangan Jati Diri Gara-Gara Wolverhampton

 Wolverhampton berhasil mengalahkan Manchester City pada laga pekan ke-19 Premier League 2019/2020. Bukan cuma unggul, Wolves juga membuat Manchester City kocar-kacir dalam penguasaan bola. Padahal inilah jati diri Man City selama ini.

Wolves berjumpa Manchester City di Molineux Stadium pada Sabtu (28/12/2019) dini hari WIB. Sempat tertinggal dua gol lebih dulu, Wolves melakukan comeback yang epik dan menang dengan skor 3-2.

Wolves tertinggal dari Man City lewat gol Raheem Sterling pada menit ke-25 dan 50. Setelah itu, Wolves membalas tiga gol yang masing-masing dicetak Adama Traore, Raul Jimenez, dan Matt Doherty.

Hasil ini membuat Wolves berada di posisi ke-5 klasemen dengan 30 poin. Sedangkan, Man City berada di posisi ketiga dengan 38 poin. Man City harus tertinggal 14 poin dari Liverpool di puncak.

Manchester City sebenarnya bermain apik pada awal laga. Namun, pasukan Pep Guardiola mendapat malapetaka pada menit ke-12. Penjaga gawang Ederson Moraes mendapat kartu merah langsung dari wasit.

Ederson Moraes mendapat kartu merah usai melanggar penyerang Wolves, Diogo Jota. Ederson menghentikan laju Diogo Jota yang sudah mengarah ke gawang. Bahkan, dia mampu mengirim bola melewati Ederson.

Setelah Ederson keluar, Pep Guardiola kemudian menarik keluar Sergio Aguero untuk memainkan Claudio Bravo.

Sejak kalah jumlah pemain, Man City mulai kehilangan kendali permainan. Bahkan, ketika babak pertama usai, penguasaan bola Man City kalah dominan dari Wolves. Man City hanya meraih 39 persen penguasaan bola, berbanding 61 persen untuk Wolves.

Josep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang mengedepankan penguasaan bola sebagai identitas klub yang dilatihnya. Sebelum di Manchester City, hal tersebut sudah terlihat di Barcelona dan Bayern Munchen.

Namun, indentitas tersebut sama sekali tidak nampak pada laga melawan Wolves. Sebab, laga berakhir dengan penguasaan bola yang timpang: 62 persen untuk Wolves dan 38 persen untuk Man City.

Dikutip dari Squawka, 38 persen merupakan angka terburuk bagi penguasaan tim asuhan Pep Guardiola di liga top. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk saat di Barcelona maupun Bayern Munchen. Wolves benar-benar membuat Man City berada dalam tekanan.


  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Semakin Menua, Siapa Calon Suksesor Mereka?

Selama satu dekade ini, hanya ada dua nama yang mendominasi sepak bola dunia. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menjadi dua megabintang yang bisa dikatakan paling sukses dalam sejarah sepak bola.

Meskipun mendominasi, bukan berarti tidak ada pemain lain yang berusaha untuk mendobrak dominasi kedua pemain. Namun para bintang lain gagal menyamai prestasi Ronaldo dan juga Messi.

Kini, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sudah mulai menuai. Cristiano Ronaldo sudah berusaha 34 tahun, sedangkan Lionel Messi berusia 2 tahun lebih muda dibanding sang pesaing. Artinya, dominasi mereka tak akan lama lagi.

Oleh karena itu, satu di antara pijakan yang paling mutakhir adalah mereka siapa yang bisa bersinar sejak 2020. Momen sekarang bisa menjadi acuan siapa yang bisa tampil dominan pada 10 tahun ke depan.

BBC merilis beberapa nama yang layak menjadi nomine pengganti sepadan sepak terjang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Nama pertama adalah Kylian Mbappe. Bintang asal klub Paris Saint-Germain tersebut adalah meteor muda paling berpotensi pada awal 2020.

1 dari 5
Pesona Mbappe

Kini, pemain yang diprediksi punya nilai 215 juta pounds tersebut, baru berusia 21 tahun. Tapi, prestasinya tak perlu diragukan lagi. Dia ikut serta membawa Timnas Prancis menjadi juara dunia di Rusia 2018.

Kemampuan individu sebagai seorang tukang gedor tergolong lengkap. Beberapa pihak menilai, kemampuan Mbappe sudah mirip Ronaldo Luiz Nazario da Lima.

Pesaing terkuat Mbappe adalah Joao Feliix. Pemain yang kini membela klub Atletico Madrid tersebut sudah lama digadang-gadang sebagai pengganti Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal.

Modal Felix tergolong bagus, terutama setelah ia meraih Pemain Muda Terbaik, mengalahkan Jadon Sancho dan Kai Haverts. Berusia masih 20 tahun, Felix akan menentukan nasibnya, apakah bisa melebihi sang senior, atau justru tenggelam.

2 dari 5
Sosok Sancho

Nama Jadon Sancho ada di posisi berikutnya sebagai calon pengganti dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Sancho memiliki seluruh potensi sebagai calon pemain besar. Ia berkembang di Borussia Dortmund, setelah sebelumnya tak menemukan ritme di Manchester City.

Kini, ia sedang menjadi rebutan beberapa tim besar. Jika bisa menemukan klub raksasa yang tepat, nama Sancho akan melegenda. Hal serupa juga menjadi pilihan Ansu Fati. Dia berhasil membuat heboh La Liga, juga dunia sepak bola, setelah berturut-turut menciptakan rekor.

Kini, tantangan Fati adalah tampil konsisten di tengah persaingan ketat para penggawa Barcelona. Jika tenggelam, Fati bisa saja bernasib seperti para pendahulunya yang dianggap berpotensi namun gagal total, seperti Bojan Krkic.

3 dari 5
Jagoan Liverpool

Tak melulu dari sektor penyerang, potensi pemain muda yang sangat tinggi tertuju kepada Trent Alexander-Arnold. Bek Liverpool dan Timnas Inggris ini sudah menunjukkan karakter bintang.

Ngotot, skill hebat dan mudah berkomunikasi membuat Alex bakal menjadi bintang besar. Syarat utamanya adalah tak sering cedera. Nama lain yang tak kalah mentereng adalah Kai Havertz. Bintang Timnas Jerman asal klub Bayer Leverkusen ini masuk dalam jajaran tiga besar pemain muda terbaik dunia.

Namun, berada di Bundesliga bisa menjadi halangan tersendiri bagi karier Havertz untuk meningkatkan namanya. Oleh karena itu, bisa jadi dia harus memilih klub besar di Eropa agar terpantau secara kontinyu.

4 dari 5
Anak Asuh Pep Guardiola

Gelandang muda lain yang sudah menjadi bahan pembicaraan adalah Phil Foden. Berada di bawah naungan Pep Guardiola, Foden sanggup tampil konsisten. Ia pernah tercatat sebagai pemain termuda asal Inggris yang bermain di pentas Liga Champions pada Desember 2017. Saat itu, ia berusia 17 tahun dan 192 hari.

Pemain anyar Real Madrid, Rodrygo menjadi kandidat berikutnya. Meski masih tergolong hijau di kancah sepak bola Eropa, eks Santos tersebut punya talenta. Ia menjadi bagian dari permainan bagus Real Madrid sepanjang musim ini.

Artinya, tak sia-sia Real Madrid mendatangkan pemain berposisi sayap tersebut. Apalagi, Rodrygo bisa bermain di kedua sayap, karena punya kaki yang sama kuat. Kemampuan itu pula yang dimiliki bomber Manchester United, Mason Greenwood.

5 dari 5
Alasan Greenwood

Nama Greenwood sedang naik daun setelah mencetak beberapa gol krusial bersama Manchester United. Sayang, satu yang bisa menghambat kariernya adalah persaingan tak mudah di pentas Premier League.

Manchester United pernah punya pengalaman tak mengenakkan ketika para pemain mudanya dijagokan jadi legenda. Mereka justru melempem, seperti Federico Macheda, Jonathan Greening, dll.


  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Kisah Sergio Ramos Muda, Ditipu Rekan Agar Selamat dari 'Dunia Gelap' Pemain Sepak Bola

Mantan pemain Sevilla, Dario Silva, mengisahkan cerita Sergio Ramos saat masih muda. Dario Silva mengakui bahwa dia harus berbohong untuk bisa menjaga Sergio Ramos dari dunia gelap pemain sepak bola.

Dario Silva bermain untuk Sevilla pada tahun 2003 hingga 2005. Saat itu, Dario Silva merupakan salah satu pemain senior yang punya kedudukan penting di ruang ganti klub.

Dario Silva lantas punya pertemanan cukup dekat dengan Sergio Ramos. 2003 adalah musim pertama Sergio Ramos promosi ke tim utama Sevilla. Saat itu, dia masih jarang mendapat menit bermain di tim utama.

Sergio Ramos baru menjadi pilihan utama pada musim keduanya, 2004/2005. Pada musim tersebut, Sergio Ramos memainkan 31 pertandingan La Liga. Catatan itu kemudian mengantarnya pindah ke Real Madrid.

Dario Silva mengakui bahwa hidup sebagai pemain sepak bola sangat dekat dengan 'dunia malam'. Banyak pemain sepak bola yang kemudian larut dalam pesta, alkohol dan wanita. Dario Silva menjadi bagian dari hal itu.

"Sergio Ramos saat itu masih muda, saya akan pergi keluar di malam hari, saya tidak ingin dia melakukan hal seperti itu," kata Dario Silva kepada Movistar +.

"Pesta-pesta, alkohol, bahkan para wanita karena para wanita bahkan lebih menarik ketika Anda terkenal," sambung sosok yang belakangan disebut bangkrut oleh beberapa media di Spanyol.

Dario Silva menambahkan, Sergio Ramos terus mencoba berada di dekatnya. Sergio Ramos ingin mengikuti apa yang dilakukan Dario Silva. Akan tetapi, pria asal Uruguay menolak mengajak Sergio Ramos berkenalan dengan dunia malam.

"Tentu saja, saya harus membawanya pulang," kata Dario Silva.

Dario Silva menyebut bukan perkara yang mudah untuk menjaga Sergio Ramos agar terhindar dari 'dunia gelap'. Karena itu, pada suatu ketika, Dario Silva harus menipu Sergio Ramos agar dia segera pulang dan Dario Silva pergi ke pesta.

"Dia mencari saya; saya melihat dia mencari saya untuk melihat apakah saya akan langsung pulang," ucap Dario Silva.

"Saya tentu akan pulang, tetapi, tentu saja, saya berbelok di bundaran, menunggu dan ketika saya melihat bahwa lampu di rumahnya menyala, saya tahu dia ada di dalam."

"Kalau begitu saya akan kembali ke mobil dan pergi, lalu suatu hari dia melihatku dan berkata, 'Anda bau alkohol, Anda keluar tadi malam!'

"Saya berkata, 'Tidak, saya di rumah - sebelum keluar saya minum' dan saya selalu berusaha menipu dia. Dia pria yang baik, saya bilang padanya bahwa dia 'The Kid' bagiku," tutup Dario Silva.Agen Judi Online Terpercaya

  • Bonus Deposit 10% (Khusus Sportbook) Setiap Harinya
  • Bonus Deposit 10 % Khusus Tangkas Setiap harinya
  • Bonus Cashback Sport Up To 16%
  • Bonus Cashback Casino 2%
  • Bonus Rollingan Casino 0.7%
  • Bonus Cashback Sabung Ayam Up To 10%
  • Bonus Referral 2% Seumur Hidup


Share:

Popular Posts